Halo....Lama tak Jumpa
Sebenarnya Tulisan ini sudah lama di draft... cuma belum sempat aja di post..
Kemarin admin yang satu ngomong kalo part ini belum selesai... maklumlah dia kan yang nulis hehehe
Oh ya Tapi menurutku selesai ato belum kayanya tulisan ini sudah memberikan informasi buat kita....
kalo misalnya ada kata yang tidak berkenan.. jangan keluarkan kartu kuning ya.. soalnya tidak melalui editor ... tapi kalo kartu merah boleh kok... hehehe
Salam sehat...
Sebenarnya Tulisan ini sudah lama di draft... cuma belum sempat aja di post..
Kemarin admin yang satu ngomong kalo part ini belum selesai... maklumlah dia kan yang nulis hehehe
Oh ya Tapi menurutku selesai ato belum kayanya tulisan ini sudah memberikan informasi buat kita....
kalo misalnya ada kata yang tidak berkenan.. jangan keluarkan kartu kuning ya.. soalnya tidak melalui editor ... tapi kalo kartu merah boleh kok... hehehe
Salam sehat...
Sama dengan tulisan sebelumnya, tulisan ini tidak memuat hal yang baru tapi ingin sekedar mengulas mengenai bertanam diluar musim, semoga bisa membuat kopi anda lebih terasa..
Kita tau kalo Indonesia memiliki iklim yang beragam dengan musim-musimnya. Iklim/cuaca sangat mempengaruhi sistem produksi tanaman khususnya buah-buahan musiman. Dengan adanya teknologi off-season farming dapat menjadi solusi jika diterapkan secara bijak dan jangan sampai menyakiti tanaman itu sendiri kan kasian hehe...
Teknologi “memunculkan” buah di
luar musim, disebut teknologi off-season.
Tujuan teknologi ini ada dua yaitu, pertama adalah murni motif ekonomi yang
ditujukan untuk menaikkan harga (fluktuasi harga) komoditas buah-buahan jauh lebih tinggi
dibandingkan ketika dalam musimnya –on season. Tujuan
kedua lebih idealis, pada aplikasi kebijakan pemenuhan pangan buah-buahan
masyarakat agar tersedia sepanjang tahun. Menurut artikel yang saya baca komoditas
buah-buahan yang sudah teruji berhasil dalam penerapan teknologi off-season adalah: lengkeng,
durian, mangga, apel, jeruk dan jambu air dan ini di negara Thailand sudah
diterapkan mereka selangkah lebih maju dari petani-petani kita dengan dukungan
departemen pertanian dan perkebunan setempat.Uhhh Gak heran durian montong asal
thailand tersedia sepanjang tahun di pasar Indonesia hehe...
Untuk motif ekonomi, off-season dilakukan
berkaitan erat dengan karakteristik produk komoditas agribisnis yang
berbeda dengan komoditas lainnya. Produk agribisnis mudah sekali rusak, mempunyai
massa besar, memerlukan tempat luas untuk gudang dan transpor, hasil produknya
beragam/multi grade. Dimana jika sedang panen raya (on-season),
buah-buah seperti tidak ada harganya, terjual dengan harga sangat murah. Sedang
jika tidak sedang musim, buah dengan kualitas dan kuantitas yang sama dijual
dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal. Contoh konkretnya ada pada
komoditas mangga, jeruk dan durian.
Fenomena menarik ini berhubungan
dengan Penjaminan Mutu Pangan (Food Safety),
terjadi dalam bisnis buah-buahan. Dengan buah bisa dibuahkan sepanjang musim,
maka ketersediaan buah akan merata sepanjang tahun dengan jumlah yang cukup.
Sehingga konsumen tetap memperoleh buah bermutu baik dengan harga wajar.
Bagi orang yang sudah mengetahui
teknologi off-season, hal ini merupakan
peluang bisnis yang sangat menarik. Namun seringkali untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya teknologi ini tidak diterapkan dengan bijak,
apalagi jika yang menerapkan rantai pasar yang panjang yang tidak menguntungkan
pada pihak petani.