Jumat, 11 Agustus 2017

NANIAN MELO

Salam Sejahtera...

Pengabdian adalah suatu kerelaan hati dimana kita berbagi dengan sesama... sesunguhnya puncak dari sebuah kekayaan dan kebahagiaan adalah dimana kita bisa saling berbagi...

ini adalah sebuah "NANIAN MELO"
dimana "PENGABDIAN TAK KENAL JENIS KELAMIN"
dan "AGAMA BUKAN BATASAN UNTUK BISA SALING BERBAGI"

Nanian berasal dari sebuah kampung yang warganya sangat ramah dan santun, Angin-Angin,,, kampung yang terletak di Kabupaten Toraja Utara,,,,
Sejak mendiang ibunya dikuburkan,,, gadis polos ini menjadi pendiam,,, karenanya sahabat-sahabat se-asramanya sejak masih mengenakan seragam abu-abu selalu menanyakan kabarnya,,, Nanian adalah seorang mahasiswi fakultas pertanian dari salah satu Universitas Negeri ternama di Makasar,,, selain menjadi mahasiswi yang aktif di kampus,, ia juga merupakan kader dari Persekutuan Mahasiswa Kristen.

Menjadi kader Persekutuan Mahasiswa Kristen, nanian bersama teman-teman persekutuan selalu menjunjung tinggi Tridharma Perguruan Tinggi poin ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat,,, setiap tahunnya mereka melaksanakan program-program  yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dilokasi  hasil kesepakatan bersama dengan panitia pelaksana, seperti ; pemanfaatan potensi sekitar untuk membuat pestisida nabati, pupuk bokhasi, penghijauan dengan menanam seribu pohon, dll…..

Nanian sadar betul bahwa memilih fakultas pertanian akan membuat dirinya selalu berinteraksi dengan petani,,, hingga  pada bulan September tahun lalu,,, ia menyelesaikan studinya,,, sungguh perjuangan yang luar biasa bagi Nanian sekaligus kesedihan yang mendalam dikarenakan dihari bahagianya ia tidak didampingi seorang ibu yang sangat ia sayangi,,,,

Sekitar 2 bulan nanian memasukan lamaran keberbagai lembaga,, akhirnya ia diterima di salah satu yayasan Kristen yang bergerak dibidang pemberdayaan petani,,, yayasan ini berkantor pusat di Makasar tempat nanian berdomisili saat ini,,,, namun lokasi programnya terletak di sebuah kabupaten yang mayoritas penduduknya adalah muslim,,, awalnya Nanian ragu akan pilihannya karena dilokasi dimana dia akan berkecimpung, Nanian sama sekali tidak punya sanak family,,,, akan tetapi pengalaman Nanian berorganisasi membuat ia mudah berinteraksi dengan orang-orang baru,,, Nanian tahu “kalau kita baik,, orang juga akan baik padaku” ungkapnya dalam hati .

Seiring berjalannya waktu,,, Nanian sangat menikmati pekerjaannya,,, sorot matanya yang teduh menggambarkan bahwa ia orang yang penuh rasa peduli,,, aura keibuan yang ada di wajah polosnya seolah menandakan bahwa ia adalah orang yang sangat bisa mengayom sekitarnya,,,, bersama dengan petugas lapang lainnya Nanian mendampingi 40 kelompok tani dimana Nanian bertanggung jawab atas kemandirian kelompok tani yang di dampinginya, kelompok tani yang didampingi Nanian adalah kelompok tani non pemerintah yang dibentuk oleh yayasan sebelum Nanian masuk menjadi petugas lapang. Dilokasi program tempat Nanian mengabdi terdapat kelompok tani buatan pemerintah yang mempunyai akses untuk mendapatkan bantuan saprodi dengan mengajukan RDKK yang disetujui oleh PPL setempat, sedangkan Kelompok tani dampingan yayasan harus dituntut untuk mandiri sendiri tanpa campur tangan pemerintah,,, sebelum membentuk kelompok tani,,, yayasan terlebih dahulu melakukan “Need Assessment” sehingga yayasan mengumpulkan semua petani yang tidak mempunyai akses untuk mendapatkan haknya dari pemerintah,,, dan di kelompokan menurut klasifikasi lokasi,,, setiap anggota kelompok tani yang terbentuk mempunyai rumah yang berdekatan atau minimal terletak di desa yang sama…


Secercah harapan untuk memiliki inovasi pertanian sebagai penguatan kelompok secara mandiri akhirnya dapat terlihat,,, setelah sebelumnya berhasil membangun ikatan emosional dari segenap anggota,,, setiap kelompok tani dampingan yayasan mempunyai dana kelompok yang dikelolah oleh anggota kelompok itu sendiri,,, dimana tiap-tiap anggota berhak untuk memanfaatkan dana kelompok,,, akan tetapi karena dana kelompok yang masiih sangat terbatas maka Nanian menyampaikan informasi tentang skala prioritas,,,, tentu saja penentuan skala prioritas di musyawarahkan bersama dengan anggota kelompok,,,, Nanian sangat mengerti dengan keterbukaan,, sehingga dia mengajak anggota kelompok dampingan bagaimana untuk TERBUKA kepada anggota lainnya,,, selain keterbukaan nanian juga berdiskusi bersama anggota kelompok tentang pentingnya KEPERCAYAAN DAN KEJUJURAN SEBAGAI MODAL SOSIAL DALAM BERMASYARAKAT,, Nanian menekankan bahwa kelompok tani milik anggota adalah sebuah keluarga, sebuah rumah,,, tempat untuk pulang… kemanapun akan pergi pasti selalu kembali ke rumah.

OFF - SEASON FARMING

Halo....Lama tak Jumpa Sebenarnya Tulisan ini sudah lama di draft... cuma belum sempat aja di post.. Kemarin admin yang satu ngomong...