Jumat, 03 November 2017

ORGANIC FOOD MARKETING


Salam dari penulis
Illong Katambi...

Halooo bloggers, ini kali ketiga saya menulis tentang pertanian setelah artikel revolusi pertanian dan Juni di bulan November. Menulis tentang pertanian ini susah-susah gampang, gampangnya karena pertanian adalah sektor riil yang setiap kita menoleh produknya selalu ada. Susahnya, ya karena menulis tentang pertanian sifatnya eksploratif (hanya luaran) saja. Cuap - cuapan solusi  seakan pupus dan menguap di udara begitu berhadapan dengan tembok kokoh bernama "kebijakan" ini itu . Sejalan dengan itu, tulisan ini sifatnya untuk mere-fresh ingatan saja, karena  tidak ada hal baru yang dimunculkan disini hehe.  Dimulai dari pesatnya perkembangan pertanian organik di Indonesia dewasa ini sebagai salah satu pertanda positif bahwa pertanian organik mulai mendapat respon positif masyarakat, baik produsen maupun konsumen. Namun di lain sisi, kendala pengembangan pertanian organik di Indonesia juga masih besar, bahkan mungkin porsinya lebih besar dibandingkan laju perkembangannya. 

Secara substansi pertanian organik bukanlah barang baru. Sebelum ditemukan pupuk dan obat-obatan kimia sintetis, bisa dikatakan semua kegiatan produksi pertanian merupakan pertanian organik.

Perkembangan pertanian organik di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan pertanian organik dunia, bahkan dapat dikatakan sebagai starter factor bagi gerakan pertanian organik lokal. Ini adalah karena tingginya permintaan produk organik di negara-negara maju. Saya masih  ingat  artikel yang di berikan oleh dosen saya pada matakuliah pengantar ilmu pertanian (PIP) semester awal yang di tulis oleh  Prof. Ulrich Hamm dan Johannees Michelsen, PhD, yang judulnya “Analysis of The Organic Food Market in Europe”, artikel ini aslinya berbahasa inggris. Dalam artikel ini yang menyebutkan tingginya permintaan produk organik di negara-negara maju antara lain dipicu oleh 7 (tujuh) faktor sebagai berikut :

1. Menguatnya kesadaran lingkungan dan gaya hidup alami dari masyarakat,
2. dukungan pasar konvensional (supermarket menyerap 50% produk pertanian organik),
3. dukungan industri pengolahan pangan,
4. dukungan kebijakan pemerintah nasional,
5. adanya label generik,
6. adanya harga premium di tingkat konsumen,
7. adanya kampanye nasional pertanian organik secara gencar. 

nah dari ke-7 faktor diatas menyatakan bahwa edukasi tentang manfaat organik terhadap konsumen sangat menentukan kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi produk yang berkualitas sehingga meningkatkan permintaan pasar terhadap produk organik...
Banyak cara yang dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya mengkonsumsi produk organik antara lain melalui selebaran-selebaran, seminar, talk show, dll

pertanyaannya.....
Sekarang pemerintah menggebu-gebu mewacanakan tentang pertanian organik namun edukasi tentang manfaat produk organik belum sampai ke konsumen...
padahal pemerintah bisa saja memanfaatkan stasiun TV atau Radio untuk melakukan hal tersebut...
sebagian besar masyarakat indonesia menghabiskan waktunya di depan TV loh atau mendengar Radio...
kenapa ya????

Pada tulisan sebelumnya sebelumnya Saya menekankan bahwa Produk organik adalah salah satu bentuk dari tindakan kasih terhadap sesama manusia,,
Bukankah kita harus saling mengasihi....
seperti yang tertera dalam hukum kasih....

salama'




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OFF - SEASON FARMING

Halo....Lama tak Jumpa Sebenarnya Tulisan ini sudah lama di draft... cuma belum sempat aja di post.. Kemarin admin yang satu ngomong...